Isaac Christ - 10130110081


Bisnis Kuliner dengan Mobil Keliling


Jika Anda tidak mau menyewa tempat untuk menjalankan bisnis Anda, maka bisnis dengan mobilkeliling dapat dijadikan sebagai alternative pilihan. Enaknya lagi, tempat yang Anda inginkan dapat anda tentukan sesuai keinginan. Dengan kata lain misalnya, jika jualan Anda di tempat A tidak begitu laris, maka Anda dapat mengalihkan tujuan ketempat B, dsb.
Apa yang Anda jual dengan menggunakan mobil ini dapat berupa makanan dan minumanbuku, pulsa dan asecorisnya, dan lain-lain. Dengan memisalkan bisnis yang Anda jalankan adalah kuliner, apa yang perlu Anda perlu lakukan sebelum menjalankannya adalah memodifikasi mobil yang akan Anda pakai untuk berbisnis kuliner. Kemudian Anda perlu menyiapkan semua peralatan yang berhubungan dengan makanan dan minuman ini, mulai dari sendok sampai meja dan kursi yang mudah dilipat atau mudah dimasukkan ke dalam mobil Anda.
Kendala dalam menjalankan bisnis ini adalah enak tidaknya jenis kuliner yang Anda jual kepada pelanggan. Sedangkan kunci kesuksesan bisnis ini terletak pada kenyamanan, kebersihan, dan cita rasa masakan Anda.
Analisa Ekonomi
Modal Awal

Mobil bekas dan modifikasinya               Rp. 35.000.000

Peralatan masak dan makan                   Rp.   5.000.000

Total                                       Rp. 40.000.000

Biaya Operasional

Gaji pegawai 2 orang                        Rp.  1.600.000

Transportasi                                Rp.    400.000

Bahan baku produk                           Rp.  4.000.000

Total                                       Rp.  6.000.000

Omzet per bulan                             Rp.  9.000.000

Laba per bulan                              Rp.  3.000.000

Masa kembali modal                          13 bulan


Kedai Digital

Salah satu pengusaha muda dari Yogyakarta yang kini telah sukses mengembangkan usahanya adalah Saptuari Sugiharto. Runner upwirausahawan muda mandiri tahun 2007 ini telah berhasil membesarkan usahacetak digital yang dirintisnya sejak tahun 2005 dengan brand “ Kedai Digital ”.
Keberhasilan Saptuari menjalankan bisnis ini ternyata tidak lepas dari kerja keras yang telah Ia mulai sejak menuntut ilmu di Universitas Gajah Mada. Berbagai usaha dan pekerjaan telah Ia jalankan, untuk membantu membiayai kuliahnya. Dari mulai bekerja di radio swasta , perusahaan event organizer, perusahaan rokok, hingga perusahaan komunikasi telah Ia coba sebelum menjalankan usahannya. Belum berhenti disitu saja, selain banyaknya pengalaman menjadi karyawan Ia juga mencoba pengalaman menjalankan usaha. Yaitu usaha berjualan ayam kampung dan usaha stiker, namun kedua usaha tersebut juga berhenti karena untungnya tidak seimbang dengan modal yang dikeluarkan.
Setiap pengalaman yang pernah Ia dapatkan, dijadikan sebagai pelajaran berharga bagi Saptuari. Hingga ide bisnis yang unik ini pun juga diperoleh Saptuari dari pengalamannya waktu Ia masih bekerja. Saptuari kaget melihat antusias masyarakat yang berebut merchandise bergambar selebritis, padahal tidak perlu menjadi selebritis semua orang juga bisa membuat merchandise apa saja yang bergambar foto mereka sendiri.
Dari pengalaman tersebut, Saptuari bertekad untuk mendirikan bisnis unik cetak digital dengan konsep merchandise pribadi. Dengan modal 28 juta, pada tanggal 28 Maret 2005 Ia membuka kios kecil berukuran 2×7 meter di Jl. Cendrawasih 3C Demangan baru dan diberi nama “ Kedai Digital ”. Awalnya kedai digital hanya membuat mug saja, dengan dibantu 3 orang karyawannya kedai digital berhasil membuktikan perkembangan yang pasti hingga menambah produk seperti t-shirt, pin, gantungan kunci, jam, mouse pad, foto dan poster keramik, kalender, serta baner yang semua bisa menggunakan foto sesuai dengan permintaan para konsumen.
Respon masyarakat terhadap usaha cetak digital yang terbilang unik ini ternyata sangat bagus. Tiap tahunnya omset kedai digital meningkat, yang awalnya dibantu 3 karyawan kini kedai digital yang telah memiliki 40an cabang yang telah tersebar di beberapa kota telah memiliki karyawan lebih dari 150 karyawan.
Rata – rata karyawan yang direkrut Saptuari adalah para mahasiswa, karena Ia ingin para mahasiswa belajarentrepreneur untuk masa depan mereka. Saptuari juga selalu mengingatkan para mahasiswa untuk selalu bergerak, bukan hanya memikirkan nasib para rakyat dengan berdemo. Namun juga harus memikirkan nasib mereka sendiri, dengan jadi seorang pengusaha sebelum di wisuda.
Dengan usaha keras dan keyakinan yang dimiliki pemuda 31 tahun ini, kini usaha kedai digital yang dijalannya 5 tahun ini telah memberikan omset milyaran rupiah bagi dirinya. Segmen pasar yang ditujukan bagi para anak muda telah berhasil memberikan kesuksesan bagi Saptuari di usianya yang masih muda. Saat ini kedai digital juga sudah membuka sistem kemitraan untuk para pengusaha yang tertarik dengan bisnis cetak digital miliknya.
Kesuksesan Saptuari Sugiharto di usianya yang masih muda, memberikan inspirasi bagi kita untuk tidak takut mencoba segala peluang usaha yang ada.  Semoga profil pengusaha “ Kedai Digital ” dapat memberikan manfaat bagi para pencari usaha maupun pelaku usaha lainnya. Salam sukses.